Rabu, 19 November 2025


Kewajiban membayar zakat fitrah dibebankan kepada setiap muslim dan muslimah, baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan ketentuan bahwa ia masih hidup pada malam hari raya Idulfitri dan memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari.

Melansir dari NU Online, Kamis (13/4/2023), kewajiban bagi setiap muslim saat Idulfitri adalah menunaikan zakat fitrah. Kewajiban rukun Islam yang keempat ini mulai berlaku sejak tahun kedua hijriah tepat sebelum disyariatkannya kewajiban puasa Ramadan.

Baca juga: Ketahui, Ini Lima Hukuman bagi Para Pembangkang Zakat menurut Al-Qur’an dan Hadis

Zakat fitrah merupakan salah satu ibadah yang hanya wajib ditunaikan di bulan Ramadan. Membayar zakat fitrah bagi seseorang berfungsi sebagai penyempurna ibadah puasa yang dijalankan selama bulan Ramadan.

Dalam salah satu hadis dijelaskan:

  شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، وَلَا يَرْفَعُ إِلَى اللهِ إِلَّا بِزَكَاةِ الْفِطْرِ


Artinya: ”(Puasa) di bulan Ramadan digantungkan di antara langit dan bumi, tidak diangkat menuju Allah kecuali dengan zakat fitrah.” (HR. Ad-Dailami).

Saat menerima zakat fitrah sangat dianjurkan membaca doa bagi mustahik atau penerima zakat agar apa yang telah diterima mendapat balasan pahala dari Allah swt dan harta yang dimilikinya mendapat keberkahan.

Zakat fitrah merupakan kebaikan. Orang yang membayar zakat fitrah adalah orang yang telah berbuat baik. Orang yang menerima zakat fitrah adalah orang yang menerima kebaikan orang lain.

Menurut adabnya, orang yang menerima kebaikan harus membalas kebaikan orang tersebut, setidaknya dengan doa.Perihal ini Syekh M. Nawawi Banten mengutip hadits Rasulullah saw yang menganjurkan penerima zakat mendoakan pemberi zakat.

 وينبغي للآخذ أن يدعو للمعطي لقوله صلى الله عليه وسلم من أسدى إليكم معروفا فكافئوه فإن لم تقدروا على مكافأته فادعوا له أي من أحسن إليكم أي إحسان فكافئوه بمثله فإن لم تجدوا فبالغوا في الدعاء له جهدكم حتى تحصل المثلية

Artinya: ”Seyogianya orang yang menerima zakat mendoakan mereka yang menyerahkan zakatnya sesuai hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa saja yang memberikan kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tidak sanggup membalasnya, doakanlah dia.’ Dengan kata lain, siapa saja yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah ia dengan kebaikan serupa. Jika kalian tidak sanggup, maka doakanlah ia dengan sungguh-sungguh hingga terwujud pembalasan kebaikan yang setara." Lihat Syekh M. Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 177).Adapun lafal doa menerima zakat yang bisa dibaca:

  طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā ‘amalaka fī ‘amalil akhyār, wa shallā ‘alā rūhika fī arwāhis syuhadā’.Artinya: ”Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid.”Penerima Zakat Fitrah Zakat fitrah didistribusikan kepada salah satu dari delapan golongan penerima (mustahiq) yang sudah ditetapkan dalam Islam. Yaitu fakir, miskin, amil (petugas zakat), muallaf (orang baru masuk Islam), budak, orang yang terlilit utang, orang yang sedang dalam jalan Allah, dan orang yang sedang dalam perjalanan jauh yang bukan maksiat. 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler