Rabu, 19 November 2025


Semua orang berharap dapat bertemu dengan malam lailatul qadar. Hanya saja Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara pasti kapan terjadi lailatul qadar.

Tujuan dari perahasiaan kedatangan malam ini adalah agar umat Islam selalu beribadah dan memperbanyak amal saleh sembari berharap bertemu lailatul qadar.

Baca juga: Raih Kemuliaan Ramadan dengan Lailatul Qadar, Begini Caranya

Berdasarkan keterangan Al-Qur’an dan As-Sunnah disebutkan, dalam bulan Ramadan terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam yang indah itu disebut lailatul qadar atau malam kemuliaan.

Bila seorang muslim mengerjakan kebaikan-kebaikan di malam itu, maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun sampai 84 tahun.

Malam indah yang lebih baik dari seribu bulan itu adalah malam yang penuh berkah, malam yang mulia dan memiliki keistimewaan-keistimewaan tersendiri.

Melansir dari laman NU Online Jatim, Rabu (5/4/2023), bulan Ramadan adalah bulan melimpahnya rahmat dan ampunan-Nya, Allah telah menurunkan Al-Quran kepada Rasulullah Saw sebagai mukjizat. Umat Islam di penjuru dunia mengenalnya dengan sebutan malam nuzulul Quran. Dalam surat Al-Dukhan disebutkan:

إِنَّا أَنْزَلْنٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَـٰرَكَةٍ


Artinya: ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang penuh barakah.” (Ad-Dukhan : 3)

Dalam tafsir Tabari, maksud malam penuh barakah adalah lailatul qadar. Malam yang merupakan kado istimewa bagi umat nabi yang nilainya tak tertandingi. Hal ini ditegaskan pula dalam surat Al-Qadr:

إِنَّا أَنْزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Artinya: ”Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkannya (al-Qur’an) pada saat Lailatul Qadar.”Mengenai ketetapan malam itu, banyak ulama berpendapat, sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Muwaththa, bahwa malam lailatul qadar jatuh di antara tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29.Oleh karena itu, persoalan lailatul qadar menurut pendapat para ulama cenderung mengarah pada tanggal ganjil dari 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Dalam salah satu hadis disebutkan:

وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: كَانَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم - يُجَاوِر في العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَيَقُولُ: تَحَرَّوا لَيْلَةَ القَدْرِ في العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: ”Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, carilah Lailatul Qadar itu dalam malam sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. (Muttafaq 'alaih)Pada intinya malam itu merupakan malam agung yang dirahasiakan Allah. Sebuah malam yang mengandung hikmah ilahiyah, malaikat turun ke bumi dan mendoakan kesejahteraan sampai  terbitnya fajar. Tentu dalam rangka menyambut malam yang lebih baik dari seribu bulan, umat Islam harus mempersiapkannya dengan niat yang baik, memperbanyak amal, ibadah, taqarrub kepada Allah pada tiap-tiap malam Ramadan.

لَيَلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ ٱلْمَلَـٰئِكَةُ وَٱلرُّوحُ بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Artinya: ”Lailatul qadar itu lebih utama daripada seribu malam, saat itu para malaikat dan Jibril turun dengan seizin Allah untuk melimpahkan Rahmat dan kesejahteraan. Maka sejahteralah malam (lailatul qadar) itu hingga fajar menyingsing. (Al-Qadar : 3-5)Dengan demikian, lailatul qadar adalah malam mulia yang juga diturunkannya Al-Quran. Ini memberikan penegasan bahwa lailatul qadar selain secara keberadaannya sebagai malam istimewa, juga malam diturunkannya Al-Qur’an (nuzulul Quran).Mengingat Al-Quran adalah kitab suci yang agung, umat Islam sebaiknya pada malam ganjil memperbanyak tadarus, membaca, mempelajari, dan isi kandungannya serta berpegang teguh pada Al-Quran agar selamat di dunia dan akhirat. Karena Al-Quran adalah hidayah bagi manusia. 

Baca Juga

Komentar