Ini Adab Membaca Al-Qur’an yang Penting Diperhatikan
Dani Agus
Kamis, 23 Maret 2023 20:14:31
Al-Qur’an memiliki kebenaran secara mutlak, kebenarannya tidak perlu diragukan lagi oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Kitab Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Perlu diketahui, membaca dan memahami Al-Qur’an bernilai ibadah. Oleh karena itu, ilmu dalam
mempelajari Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya ilmu dan lebih diutamakan dibanding ilmu yang lain.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Tips Mudah buat Menghilangkan Bau Mulut saat PuasaSebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: ”Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
Melansir dari laman Majelis Ulama Indonesia, Kamis (23/3/2023), adapun sebagai seorang Muslim yang baik, sebelum membaca atau bahkan mempelajari Al-Qur’an sangat perlu dalam memperhatikan adab-adabnya.
Apa saja adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an? Berikut ini adab-adabnya:
1. Memulai membaca Al-Qur’an dengan isti’adzah
Kalimat isti’adzah atau taawudz merupakan sebuah doa untuk memohon penjagaan dan perlindungan dari godaan setan. Allah berfirman:
فَاِ ذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰ نَ فَا سْتَعِذْ بِا للّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: ”Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS An Nahl ayat 98)
2. Membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci, duduk dengan sopan dan tenang.
Ketika membaca Alquran seorang Muslim dianjurkan dalam keadaan suci dari najis Baik itu badan, pakaian, maupun tempat membaca Al-Qur’an harus terbebas dari najis. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَّا يَمَسُّهٗۤ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَ
Artinya: ”Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS Al Waqiah ayat 79).Selain itu, walaupun membaca Al-Qur’an dengan berdiri atau berbaring tetap mendapatkan pahala, akan tetapi adab duduk dengan sopan dan tenang lebih utama.3. Membaca dengan tartilMembaca dengan tartil (pelan) dan tidak terburu-buru, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰ نَ تَرْتِيْلًا
“atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS Al Muzzammil ayat 4).4. Membaca Al-Qur’an dengan khusyuk, dengan menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca sehingga dapat menyentuh jiwa dan perasaan, serta membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an.5.Membaca Al-Qur’an dengan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah, seperti contohnya tidak mengganggu yang sedang salat, serta tidak membacanya dengan suara yang terlalu keras atau ditempat yang banyak orang. Bacalah Al-Qur’an dengan suara yang lirih dan khusyu’.Rasulullah SAW bersabda:
أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ أَوْ قَالَ فِي الصَّلَاةِ
Artinya: ”Ingatlah bahwasannya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur’an) atau ketika dalam salat.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi, dan Hakim).Adab-adab tersebut merupakan patokan bagi seorang Muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an. Dengan demikian, diharapkan agar setiap Muslim selalu menjaga adabnya dalam mempelajari ataupun membaca kitab suci Al-Qur’an. Dimana kitab suci ini merupakan petunjuk bagi seluruh manusia untuk menempuh jalan kebenaran yang akan membawa kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Murianews, Kudus – Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhamamd SAW. Al-Qur’an merupakan pedoman dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Al-Qur’an memiliki kebenaran secara mutlak, kebenarannya tidak perlu diragukan lagi oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Kitab Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Perlu diketahui, membaca dan memahami Al-Qur’an bernilai ibadah. Oleh karena itu, ilmu dalam
mempelajari Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya ilmu dan lebih diutamakan dibanding ilmu yang lain.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Tips Mudah buat Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: ”Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
Melansir dari laman Majelis Ulama Indonesia, Kamis (23/3/2023), adapun sebagai seorang Muslim yang baik, sebelum membaca atau bahkan mempelajari Al-Qur’an sangat perlu dalam memperhatikan adab-adabnya.
Apa saja adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an? Berikut ini adab-adabnya:
1. Memulai membaca Al-Qur’an dengan isti’adzah
Kalimat isti’adzah atau taawudz merupakan sebuah doa untuk memohon penjagaan dan perlindungan dari godaan setan. Allah berfirman:
فَاِ ذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰ نَ فَا سْتَعِذْ بِا للّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: ”Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS An Nahl ayat 98)
2. Membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci, duduk dengan sopan dan tenang.
Ketika membaca Alquran seorang Muslim dianjurkan dalam keadaan suci dari najis Baik itu badan, pakaian, maupun tempat membaca Al-Qur’an harus terbebas dari najis. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَّا يَمَسُّهٗۤ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَ
Artinya: ”Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS Al Waqiah ayat 79).
Selain itu, walaupun membaca Al-Qur’an dengan berdiri atau berbaring tetap mendapatkan pahala, akan tetapi adab duduk dengan sopan dan tenang lebih utama.
3. Membaca dengan tartil
Membaca dengan tartil (pelan) dan tidak terburu-buru, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰ نَ تَرْتِيْلًا
“atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS Al Muzzammil ayat 4).
4. Membaca Al-Qur’an dengan khusyuk, dengan menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca sehingga dapat menyentuh jiwa dan perasaan, serta membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an.
5.Membaca Al-Qur’an dengan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah, seperti contohnya tidak mengganggu yang sedang salat, serta tidak membacanya dengan suara yang terlalu keras atau ditempat yang banyak orang. Bacalah Al-Qur’an dengan suara yang lirih dan khusyu’.
Rasulullah SAW bersabda:
أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ أَوْ قَالَ فِي الصَّلَاةِ
Artinya: ”Ingatlah bahwasannya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur’an) atau ketika dalam salat.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi, dan Hakim).
Adab-adab tersebut merupakan patokan bagi seorang Muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an. Dengan demikian, diharapkan agar setiap Muslim selalu menjaga adabnya dalam mempelajari ataupun membaca kitab suci Al-Qur’an. Dimana kitab suci ini merupakan petunjuk bagi seluruh manusia untuk menempuh jalan kebenaran yang akan membawa kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.