Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dalam ajaran Islam, khususnya menurut fiqih mazhab Syafi'i, tidur setelah makan sahur termasuk dalam kategori makruh. Hal ini didasarkan pada larangan yang disampaikan oleh Rasulullah.

M Tholhah Al-Fayyadl, seorang alumni Ushuluddin dari Universitas Al-Azhar Mesir menjelaskan, Rasulullah menyarankan agar setelah makan, sebaiknya diisi dengan zikir kepada Allah, salat, dan tidak tidur langsung setelah makan.

”Makruh hukumnya tidur setelah makan karena ada larangan dari Rasulullah,” ungkap Tholhah, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir seperti dikutip dari NU Online, Kamis (14/3/2024).

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menegaskan minimal setelah makan, disarankan untuk membaca tasbih 100 kali, menjalankan salat 4 rakaat, atau membaca Al-Qur'an 1 juz.

”Imam Sufyan Ats-Tsauri diceritakan bahwa beliau setelah makan melanjutkan dengan salat malam. Ini adalah contoh dari Salafuna Saleh yang hendaknya kita teladani,” pungkas Tholhah.

Tidur setelah makan sahur dalam perspektif agama ini juga didukung oleh pandangan dari segi kesehatan. Praktisi medis, dr Naila Mafazah menjelaskan, tidur setelah makan memiliki risiko terhadap kesehatan, terutama terkait dengan gangguan pencernaan.

”Tidur setelah makan dapat menyebabkan beberapa penyakit, salah satunya penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease,” ujar dr. Naila.

GERD terjadi karena ketidaksempurnaan fungsi katup yang menutup asam lambung di antara lambung dan esofagus.

Hal ini menyebabkan naiknya asam lambung dan makanan ke esofagus, yang dapat menimbulkan keluhan seperti nyeri dada, perut terasa panas, nyeri perut, perut kembung, bahkan sleep apnea.

Untuk menghindari keluhan-keluhan tersebut, dr. Naila menyarankan untuk menahan diri minimal 3 jam sebelum tidur setelah makan. Hal ini bertujuan untuk memberi waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik.

Komentar

Terpopuler