Selasa, 5 Desember 2023

Kemenag Imbau Salat Gerhana Bulan 29 Oktober, Ini Tata Caranya

Ali Muntoha
Jumat, 27 Oktober 2023 22:15:00
Ilustrasi: Salat gerhana yang dilakukan di gedung sebaguna TBS Kudus, beberapa waktu lalu. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)

Murianews, Jakarta – Fenomena gerhana bulan sebagian akan terjadi di Indonesia pada 29 Oktober 2023. Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam untuk memperbanyak amalan dan menggelar salat khusuf atau salat gerhana bulan.

Imbauan untuk menggelar salat gerhana bulan ini disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Jumat (27/10/2023).

”Kami mengajak umat Islam yang mengalami gerhana bulan sebagian untuk melakukan salat sunah khusuf sesuai tuntunan syariah," katanya dikutip Murianews.com dari Kemenag.

Kamaruddin juga menjelaskan, selama terjadi fenomena gerhana bulan sebagian, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa amalan.

”Dianjurkan untuk bertakbir terlebih dahulu, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya," ujarnya.

BMKG menyebut gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Sementara gerhana bulan sebagian terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Hal ini membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra bumi.

Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra bumi tersebut.

Dikutip dari NuOnline, Salat gerhana ini sedikit berbeda dengan shalat pada umumnya. Sebab, bacaan fatihah dan rukuk yang dilakukan pada salat gerhana ini dua kali di setiap rakaatnya.

Selepas rukuk pertama, kembali berdiri untuk membaca surat Al-Fatihah dan ayat lain. Kemudian, rukuk kembali dan dilanjutkan i’tidal.

Salat ini bisa dilakukan secara berjemaah dengan bacaan jahar (keras) ataupun dilakukan secara sendiri (munfarid).

Niat Salat Gerhana Bulan atau Salat Khusuf

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya” “Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT”.

Tata Cara Salat Gerhana Bulan

  1. Membaca niat dalam hati dan takbiratul ihram
  2. Membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah diikuti dengan membaca surat Al-Qur’an dengan jahar (lantang)
  3. Dilanjutkan dengan rukuk dengan membaca tasbih dan kemudian i’tidal
  4. Pada i’tidal pertama ini tidak membaca doa i’tidal, namun membaca Surat Al-Fatihah kembali diikuti dengan bacaan surat Alquran kembali
  5. Setelah itu baru dikuti rukuk dengan membaca tasbih dan i'tidal yang kedua dengan membaca doa i’tidal
  6. Sujud dengan membaca tasbih
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud kedua dengan membaca tasbih
  9. Mengerjakan rekaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rekaat pertama
  10. Rangkaian salat gerhana diakhiri dengan tahiyat dan salam
  11. Setelah salat, dianjurkan imam menyampaikan dua khutbah salat gerhana dengan tausiyah agar jemaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdedakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.

Komentar