Murianews, Jakarta – Beberapa waktu lalu ramai soal dai yang pasang tarif mahal untuk berceramah. Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan mengimbau agar semua dai tidak melakukan hal itu.

Menurut dia, jika dai atau penceramah pasang tarif maka tidak akan medapat kemuliaan. Pasalnya, berdakwah merupakan tugas suci dan mulia.

Ini dikatakan Sekjen MUI di hadapan para peserta Standardisasi Dai angkatan ke-25 yang digelar Komisi Dakwah MUI.

Dikutip Murianews.com dari laman MUI Selasa (26/9/2023) Buya Amirsyah mengatakan, saking mulianya tugas dakwah sehingga dai dilarang untuk masang tarif dalam menyampaikan ceramahnya.

”Seperlu-perlunya jangan minta ditarik (tarifi). Kalau minta, cepat atau lambat, tidak dapat kemuliaan,” katanya.

Jika masih dai pasang tarif, , bukan hanya kemuliaan yang hilang, tetapi juga bakal tidak dihargai oleh umat dan bangsa.

”Saking mulianya (berdakwah), enggak usah minta tarif. Kalau ada penceramah minta tarif, nanti lama-lama enggak dihargai,” paparnya.

Buya Amirsyah mengingatkan, para dai memang sangat penting memiliki pemahaman keagamaan yang baik seperti pemahaman Alquran dan Hadist. Tapi disisi lain, kata Sekjen MUI, para dai juga diharapkan memiliki pemahaman terkait berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.

”Salah satu tanggung jawab ulama untuk meluruskan bagi pemahaman yang nyeleneh. Banyak isu di masyarakat yang harus cepat memberikan perlindungan kepada masyarakat,” tuturnya.